Segala Puji hanya untuk Allah SWT. Rabb yang Maha Hidup, yang telah memudahkan kita dan memuliakan kita dengan pakaian taqwa.. bersyukurlah!
Pembaca yang budiman.
Judul tulisan di atas mungkin teskesan kontradiktif, namun demikian salah satu kiat agar kita bisa menangis. Namun menangis seperti apakah?
Nabi kita yang mulia bersabda, “tidak akan masuk neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah, hingga dapat kembali air susu ke dalam tetek. Dan tidak akan dapat berkumpul debu jihad fi sabilillah denan asap neraka Jahanam”. (HR Tirmidzi)
Menangis itu tidak mudah karena berkaitan dengan kondisi hati.
Imam Bukhari meriwayatkan: Ketika Abdurrahman bin ‘Aruf menghadapi makanan berbuka puasa yang enak berkata: “Mush’ab bin Umair seorang sahabat yang jauh lebih baik daripadaku saat dia meningggal mati syahid, dia tidak mendapatkan kafan untuknya, selain kemul pendek yang jika ditutupkan ke kepalanya terbukalah kakinya, dan jika ditarik untuk kakinya maka terbukalah kepalanya. Skarang kami telah diberi kekayaan dunia yang seluas-luasnya, maka kami kuatir kalau-kalau amal kebaikan kami telah dibayar kontan di dunia yang berarti sudah tidak dapat lagi balasannya di akhirat, lalu Abdurrahman menangis tersedu-sedu dan meninggalkan makanan yang dihidangkan itu. (HR. Bukhari)
Itulah model hati yang wajilah (takut)
Tahun 1999 yang silam saat penulis pernah i’tikaf 10 hari terakhir di Surabaya. Ada seorang bapak tua renta peserta i’tikaf berusia sekitar 70 tahunan menangis memilukan hati di pojok masjid saat qiyamul lail, hingga dalam hati penulis bertanya... “Ya .. Allah ada dua kemungkinan yang membuat bapak tersebut menangis, yakni rasa syukurnya karena telah diperpanjang usia hingga bisa terus beribadah kepada Allah atau mungkin bapak itu membayangkan berapa banyak ddosa dan kesalahan selama usianya tersebut. Maka begitu penulis mengingat itu terbayang pula dosa penulis saat itu yabg belum maksimal dalam berbuat baik dengan ayang bunda penulis dan dosa lainnya... maka menangislah...
Subhanallah .. wal hamdulillah.. wa laa ilaha illa allahu akbar..
Atau pengalaman seorang teman sepengajian yang tidak pernah menangis jika shalat tahajjud. Maka saat ada kesempatan mengikuti acara mabit, ketika imam membaca dan menangis menyayat hati dalam bacaan Qur’annya Firman Allah : “kemudian setelah hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah matai air daripadanya dan di antarnya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lenfah dari apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al Baqarah : 74)
Maka teman tadi menangislah karena terbayang selama ini tidak bisa menangis merasa hatinya sangat keras seperti batu itu.
Pembaca yang baik.
Bisa juga menangis dilatih dengan berkunnjung ke rumah seorang yang betul-betul miskin tidak punya apa-apa sama sekali, mampirlah barang sejenak lihatlah makanannya, lihatlah dirinya lalu bandingkan dengan makananmu dan dirimu. Masya Allah, bersyukurlah lali bersedekahlah!
Atau bayangkan betapa sayangnya Allah dengan Anda, dimudahkan kita dengan ibadah, anak-anak kita mudah shalat, sementara ada beberapa diantara manusia yang begitu susahnya beribadah. Menangis syukur karena Allah SWT. sayang dengan Anda dan keluarga Anda.
Bulan mulia Ramadhan telah lewat, syawal juga usai, kini Dzulhijjah. Waktu terus berjalan, maka hanya Allah SWT. yang memudahkan kita untuk TETAP SEMANGAT dalam ibadah.
Bu, beruntunglah ibu jika masih kuat membaca Qur’an 1 juz perhari seperti halnya bulan ramadhan kemarin.
Pak, berbahagialah bapak bila masih terus melangkahkan kaki ke masjid untuk mengejar shalat berjamaah.
Selamat buat kalian wahai anak muda yang mampu meredam nafsu dengan berpuasa sunnah.
Tambah sayang buat adik kita yang tetap santun kepada ayah bundanya.
Sungguh air mata itu mahal harganya. Karena Nabi kita yang mulia bersabda: 7 macam orang yang bakal mendapat naungan Allah di hari kiamat, yakni: 1. Pemimpin yang adil, 2. Pemuda yang taat ibadah kepad Allah, 3. Seorang yang hatinya selalu tergantung dengan masjid, 4. Dua orang yang bertemu dan berpisah karena Allah, 5. Seorang lelaki yang diajak berzina dengan wanita lalu berkata: aku takut kepada Allah, 6. Seorang yang bersedekah dirahasiakan, dan 7. Seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian, hingga bercucurlah air matanya. (HR. Bukhari Muslim)
Maka resapilah saat bapak dan ibu menangis karena takut kepada Allah, bersyukurlah dengan air mmata itu.
Karena air mata ibu dan bapak itu akan menjadi saksi dan penolong di hari kiamat.
By: Prihtiono,S.Si (Manager Operasional LAZDAI)
HALAMAN SELANJUTNYA:
ConversionConversion EmoticonEmoticon